Postingan

Mengoleksi Buku, Mengabadikan Ilmu

Gambar
Sunmore (san.mo.ri). Begitu saya memberikan nama kepada rutinitas yang saya lakukan setiap hari Minggu pagi: membaca buku. Sunmore merupakan akronim dari Sunday Morning Read . Sebenarnya kebiasaan membaca buku saya lakukan hampir setiap hari; biasanya menjelang tidur malam hari. Namun Sunmore merupakan agenda wajib yang pantang dilewatkan. Saat akhir pekan, biasanya anak-anak bangun tidur lebih siang. Kesempatan ini saya manfaatkan untuk membaca buku. Spot favorit saya adalah di meja kamar, sambil duduk di bean bag , dekat dengan jendela sehingga saya mendapatkan cukup cahaya mentari yang hangat, dan terkadang sesekali saya mengagumi tanaman di depan rumah yang bergoyang diterpa angin semilir pagi hari. Tak lupa, secangkir kopi hangat melengkapi me time versi saya. Aah , nikmatnya! Selain menulis, menggambar dan membaca juga sudah menjadi hobi saya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan pada saat itu saya menulis sebuah novel misteri berisi rangkaian cerita pendek. Saya

Takdirmu Tidak Akan Melewatkanmu

Gambar
Rabu, 8 Maret 2024. Lantai 2 Gedung Dwi Warna, Kota Bandung. Selepas Salat Jumat.   "Cecen, ke ruangan saya sebentar," begitu kira-kira atasan saya memanggil. Saya yang saat itu sedang fokus bekerja, mendadak bertanya-tanya. Tak biasanya atasan saya memanggil ke dalam ruang kerjanya. Jika ia butuh bantuan teknis terkait teknologi, biasanya rekan saya yang jauh lebih muda yang jadi andalannya. Saya bangkit dari tempat duduk, mengucap bismillah , dan menuju ke ruangan atasan sambil mencoba berpikir, "Kira-kira, ada hal penting apa ya?" "Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya saya setelah minta izin masuk ke ruangan atasan. Segera ia meminta saya mendekat, dan mengucapkan "Selamat, sudah ready now ," sambil menjabat tangan saya. "Nota dinas sudah saya disposisi ke akun kamu," lanjutnya dengan ramah. Saya pun menjabat tangannya dan tak mampu memikirkan kata-kata lain selain, "Terima kasih banyak, Pak." Ready Now Ready Now . Tulisan

Peran Regional Chief Economist dan Financial Advisor, Sebaiknya Jangan Sebatas Pemenuhan Kewajiban Penyampaian Laporan

Gambar
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) memegang fungsi utama sebagai Treasurer yang memiliki tugas mengelola Kas Negara, melaksanakan anggaran khususnya terkait belanja negara, dan menyusun laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara. Sebagai Treasurer , instansi vertikal DJPb yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, memiliki basis data yang sangat besar dan beragam yang seharusnya dapat dioptimalkan dan dimanfaatkan sebagai bahan preferensi dalam memantau kondisi perekonomian dan penyusunan kebijakan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah. Hal ini memungkinkan bagi insan DJPb untuk dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan keuangan negara yang efektif dan efisien, belanja yang lebih berkualitas (spending better) , serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang merata di daerah, yang pada akhirnya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional (val

ASN Juga Harus Melek Keuangan Pribadi

Gambar
Pengelolaan keuangan pribadi pada individu yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sepertinya belum menjadi topik diskusi yang lumrah pada interaksi sehari-hari, mengingat profesi ASN bisa dibilang sensitif terhadap hal-hal yang terkait dengan kekayaan. Seolah tabu apabila ASN berbicara tentang harta atau aset kekayaannya, atau ASN tidak boleh kaya, dan jika benar kaya, maka stigma hasil korupsi pun bisa saja melekat pada pribadinya. Padahal menyadari posisi atau kondisi keuangan di saat ini dan kemampuan menentukan tujuan keuangan di masa depan merupakan bentuk literasi keuangan yang paling dasar. Kedua hal tersebut dapat dicapai melalui keterbukaan informasi dan diskusi. Perlu diingat bahwa keterbukaan informasi tidak berarti pamer harta kekayaan atau flexing .  Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68%. Sementara indeks inklusi keuangan mencapai 85,10%. Artinya apa? Masy